CIPLUKAN
Buah CIPLUK'AN ini dapat dijumpai di sekitar pekarangan, cipluk'an ini seringkali di jadikan makanan ternak seperti kambing atau sapi, karena cipluk'an di anggap juga sebagai parasit tanaman kebun, ciplukan ini dapt tumbuh dengan cepat atau juga bisa di katakan tumbuh sendir.
ternyata orang-orang banyak yang nggak tahu tentang buah dan manfaat cipluk'an ini,
cipluk'an ini rasanya agak asam dan juga manis, cipluk'an ini bentuknya agak seperti limas, tapi buah didalamnya berbentuk bulat,
ciplukan ini terdapat vitamin yang terkandung yaitu vitamin c yang membuat kita menjdi lebih vit .
cipluk'an ini juga ada manfaat lain yang sangat penting yaitu dapat mencegah datangnya serangan jantung,pembengkakan prostat,kencing manis,paru-paru,influenza,bisul,dan lain-lain.
akar dari cipluk'an ini pun juga dapat di minum sebagai obat diare.
Ceplukan atau ciplukan adalah nama sejenis buah kecil, yang ketika masak tertutup oleh perbesaran kelopak bunga. Buah ini juga dikenal dengan pelbagai nama daerah seperti cecenet atau cecendet (Sd), nyurnyuran (Md), dan kopok-kopokan (B1).
KEGUNAAN
Herba berumur setahun, tegak, tinggi s/d 1 m. Batang berusuk (=angulata)
bersegi tajam dan berongga. Daun berbentuk bundar telur memanjang
berujung runcing, dengan tepi rata atau tidak, 2,5-10,5 × 5-15 cm.Bunga di ketiak, dengan tangkai yang tegak, keunguan, dan dengan ujung yang mengangguk. Kelopak berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing, hijau dengan rusuk keunguan. Mahkota serupa lonceng, berlekuk lima dangkal, kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam, 7-9 mm tingginya. Tangkai sari kuning pucat dengan kepala sari biru muda.
Buah dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur
berujung meruncing, hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, 2-4 cm
panjangnya. Buah buni di dalamnya bulat memanjang, 1,5-2 cm, kekuningan
jika masak, manis dan disukai anak-anak.
EKOLOGI KEGUNAAN
Buahnya digemari anak-anak. Seluruh bagian tumbuhan, dari daun sampai akar dan biasanya dikeringkan lebih dulu, digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional
JENIS YANG SAMA
Di jawa juga diketahui adanya jenis Physalis minima yang mirip bentuknya. Beberapa perbedaannya dengan jenis di atas ialah, P. minima berambut panjang pada bagian-bagian batang dan daun yang berwarna hijau (angulata: berambut pendek atau gundul); tanda V di bawah noda di leher mahkota tidak jelas (angulata: ada kelompok rambut pendek dan rapat membentuk tanda V yang jelas); dan kepala sari berwarna kuning dengan sedikit warna biru.Ceplukan badak Physalis peruviana dibudidayakan orang di Amrika selatan, australia dan selandia baru. Buahnya sebagian diekspor ke Eropa.
KHASIAT
Ciplukan (Physalis angula) adalah salah satu tanaman herbal yang
merupakan tumbuhan semak semusim. Herbal ciplukan ini biasanya hidup di
pinggir selokan, tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. di
pinggiran yang mudah ditemukan di ladang, kebun, pinggiran sungai,
lereng tebing sungai bahkan dimanapun yang cocok dengan syarat
tumbuhnya.
Ciplukan tumbuh baik pada ketinggian 0-1800 m dpl. Tanaman semak setinggi 30-80 cm, batang tegak, bersegi 4, berkayu, lunak, berwarna hijau.
Daun ceplukan berbentuk bulan telur dengan ujungnya yang meruncing. Tepi daun terkadang rata terkadang tidak dengan panjang daun antara 5-15 cm dan lebar 2-10 cm.
Bunga ceplukan (Physalis angulata) terdapat di ketiak daun, dengan tangkai tegak berwarna keunguan dan dengan ujung bunga yang mengangguk. Kelopak bunga berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing. Mahkota bunga menyerupai lonceng, berlekuk lima berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam. Benang sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda.
Buah ciplukan (Physalis angulata) terdapat dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Buah buni di dalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak. Rasa buah ciplukan manis dan kaya manfaat sebagai herbal.
Nama Lokal Ciplukan
Ceplukan atau ciplukan dikenal dengan berbagai nama daerah (lokal) seperti keceplokan, ciciplukan (Jawa), nyornyoran, yoryoran, (Madura), cecendet, cecendetan, cecenetan (Sunda), kopok-kopokan, kaceplokan, angket (Bali), leletep (sebagian Sumatra), leletokan (Minahasa), Kenampok, dedes (Sasak), Katobo (Bima),lapunonat (Tanimbar, Seram), daun kopo-kopi, daun loto-loto, padang rase, dagameme, angket, dededes, daun boba, dan lain-lain.
Kandungan Ciplukan
Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.
Pada pohon
Khasiat dan Manfaat Ciplukan
Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.
Cara Meramu Obat dari Ciplukan
Khasiat tanaman herbal ciplukan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti:
1. Diabetes mellitus: Ambil pohon ciplukan yang sudah berbuah cabut sampai akarnya, cuci bersih, layukan, setelah layu rebus dengan 3 gelas air hingga airnya tinggal 1 gelas, saring dan diminum 1 x sehari.
2. Sakit paru-paru, batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis): Ambillah pohon ciplukan lengkap dari pohon, buah, daun, batang dan akarnya, cuci bersih, rebus dengan 3 – 5 gelas air hingga mendidih, saring, minum 3 x sehari 1 gelas setiap kali minum.
3. Ayan: Ambil 8 – 10 buitr buah ciplukan yang sudah masak. Dimakan setiap hari secara rutin.
4. Borok dan bisul: untuk borok, ambil 1 genggam daun ciplukan tambah 2 sdm air kapur sirih, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.
Untuk Bisul: Ambil daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
5. Influenza dan Sakit Tenggorokan.Tumbuhan Ciplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.
TUMBUHAN
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Tetumbuhan Rentang fosil: 520 Jtl Kambrium hingga sekarang, but see text |
||||
---|---|---|---|---|
Klasifikasi ilmiah | ||||
|
||||
Divisi | ||||
Alga hijau
|
Daftar isi
Pembatasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan mirip hewan.Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkan klorofil sebagai pigmen penangkap energi.
Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau.
Ciri-ciri khas
Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.
Alga
Kebanyakan alga sudah tidak lagi masuk kedalam Kerajaan Plantae. Alga terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda dari organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis, masing-masing yang muncul secara independen dari leluhur yang non-fotosintetik. Alga yang paling mencolok adalah rumput laut, alga multiseluler yang mungkin kurang lebih mirip tanaman terestrial, tetapi diklasifikasikan bersama alga hijau, merah, dan coklat. Masing-masing kelompok alga ini juga termasuk berbagai jenis organisme mikroskopik dan organisme uniseluler.Album
-
The fruits of Palmyra Palm tree, Borassus flabellifer (locally called Thaati Munjelu) sold in a market at Guntur, india.,
Fauna
From Wikipedia, the free encyclopediaFor other uses, see fauna (disambiguation).This article needs additional citations for verification. (April 2012)
Zoologists and paleontologists use fauna to refer to a typical collection of animals found in a specific time or place, e.g. the "Sonoran Desert fauna" or the "Burgess Shale fauna".
Paleontologists sometimes refer to a sequence of faunal stages, which is a series of rocks all containing similar fossils.
Contents
Etymology
"Fauna" comes from the Latin names of Fauna, a Roman goddess of earth and fertility, the Roman god Faunus, and the related forest spirits called Fauns. All three words are cognates of the name of the Greek god Pan, and panis is the Greek equivalent of fauna. Fauna is also the word for a book that catalogues the animals in such a manner. The term was first used by Linnaeus in the title of his 1745[1] work Fauna Suecica.
Subdivisions of fauna
Cryofauna
Cryofauna are animals that live in, or very close to, ice.
Cryptofauna
Cryptofauna are animals that are rarely seen and may be extinct or mythological.
Infauna
Infauna are benthic organisms that live within the bottom substratum of a body of water, especially within the bottom-most oceanic sediments, rather than on its surface. Bacteria and microalgae may also live in the interstices of bottom sediments. In general infaunal animals become progressively smaller and less abundant with increasing water depth and distance from shore, whereas bacteria show more constancy in abundance, tending toward one billion cells per milliliter of interstitial seawater.
Epifauna
Epifauna, also called epibenthos, are aquatic animals that live on the bottom substratum as opposed to within it, that is, the benthic fauna that live on top of the sediment surface at the seafloor.
Macrofauna
Macrofauna are benthic or soil organisms which are retained on a 0.5mm sieve. Studies in the deep sea define macrofauna as animals retained on a 0.3mm sieve to account for the small size of many of the taxa.
Megafauna
Main article: MegafaunaMegafauna are large animals of any particular region or time. For example, Australian megafauna.
Meiofauna
Main article: MeiobenthosMeiofauna are small benthic invertebrates that live in both marine and fresh water environments. The term Meiofauna loosely defines a group of organisms by their size, larger than microfauna but smaller than macrofauna, rather than a taxonomic grouping. One environment for meiofauna is between grains of damp sand (see Mystacocarida).
In practice these are metazoan animals that can pass unharmed through a 0.5 – 1 mm mesh but will be retained by a 30 – 45 μm mesh,[2] but the exact dimensions will vary from researcher to researcher. Whether an organism passes through a 1 mm mesh also depends upon whether it is alive or dead at the time of sorting.
Mesofauna
Mesofauna are macroscopic soil invertebrates such as arthropods or nematodes. Mesofauna are extremely diverse; considering just the springtails (Collembola), as of 1998, approximately 6,500 species had been identified.[3]
Microfauna
Main article: MicrofaunaMicrofauna are microscopic or very small animals (usually including protozoans and very small animals such as rotifers).
Other
Other terms include avifauna, which means "bird fauna" and piscifauna (or ichthyofauna), which means "fish fauna".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar